Antonella Isgrò, MD, dari Universitas Rome Tor Vergata, dan rekan mendaftarkan 23 Odha yang memakai ART. Dua belas pasien adalah INR dan 11 lainnya adalah immunologic responders/ IR –tanggapan CD4-nya sangat kuat terhadap pengobatan. Semua pasien dalam penelitian melakukan aspirasi sumsum tulang, dengan memakai jarum suntik panjang untuk mengambil cairan dan sel sumsum tulang, biasanya dari tulang panggul. Contoh yang diambil dari kedua kelompok pasien tersebut dibandingkan dengan contoh dari pasien yang HIV-negatif.
Tim Isgrò menemukan bahwa sejumlah protein yang memberi sinyal pada kekebalan, khususnya faktor nekrosis tumor alfa (TNF) dan interleukin-7 (IL-7), adalah jauh lebih tinggi pada INR dibandingkan IR. Kedua protein ini dikaitkan dengan penekanan pertumbuhan sel progenitor sumsum tulang. Sebaliknya, protein lain yang disebut interleukin-2 (IL-2), adalah jauh lebih rendah pada INR. IL-2 dikaitkan dengan pertumbuhan dan pengembangan banyak jenis sel kekebalan.
Para penulis menyimpulkan bahwa tanda penekanan pertumbuhan sel ini dan peningkatan protein isyarat yang mencegah pengembangan sel kekebalan yang baru dalam sumsum tulang, dapat menjelaskan mengapa INR tidak memiliki tanggapan CD4 yang biasa terhadap ART. Para penulis juga mendesak untuk melakukan penelitian memakai IL-2 atau obat lain yang dapat mencegah kematian sel pada INR untuk menentukan apakah obat tersebut dapat meningkatkan tanggapan CD4.
Sign up here with your email
1 komentar.:
Write komentar.Mantab
ReplyPeraturan Berkomentar :
1. Dilarang mengirimkan Link aktif.
2. Dilarang melecehkan / menghina orang lain.
3. Dilarang menuliskan kata kata kasar.
4. Dilarang Promosi.
Jika melanggar peraturan, komentar anda akan dihapus dari blog ini.
Untuk dapat mengirimkan emoticon silahkan temui tombol bertuliskan ' Emoticon ' dan tulis codenya di kolom komentar.
ConversionConversion EmoticonEmoticon