Hati-hati, sebaiknya jangan menggunakan HP atau telepon selular (ponsel) yang sedang di-charge saat hari sedang hujan, apalagi saat petir menyambar-nyambar. Slamet Mulyono (26), warga Semanding, Kabupaten Tuban. Jawa Timur, tewas tersambar petir saat membuka SMS dari HP yang sedang di-charge, Senin (25/11/2013).
Informasi yang diperoleh Tribunpontianak.co.id, saat itu
Slamet sedang men-charge HP dengan meletakkannya di atas kursi. Pada saat yang
sama, sedang turun hujan lebar mengguyur wilayah Tuban dan sekitarnya.
Kasti (20), istri Slamet, menuturukan, ia sedang duduk
bersama suaminya ketika HPl berbunyi menandakan ada SMS yang masuk. "Dia
bangkit dan segera meraih HP yang masih sedang di-charge. Tiba-tiba, terdengar
petir. Dia langsung terpental sampai dua meter," ujarnya ketika ditemui di
rumah duka.
Kasti yang ada di dekatnya kaget dan hampir jatuh. Bersama
orangtuanya, ia segera mendekati suaminya, yang badannya telah kaku. Ia pun
menangis histeris dan keluarganya meminta bantuan warga sekitar.
Kapolres Semanding, AKP Mardiyah, yang datang ke lokasi
beberapa saat setelah kejadian, mengatakan, tidak menemukan tanda-tanda
mencurigakan pada tubuh korban, kecuali tanda- tanda kesetrum listrik tekanan
tinggi. Meski begitu, tak terlihat luka menghitam pada tubuh ayah satu anak
ini.
"Kami dapat laporan ada warga tersambar petir. Saat
kejadian korban sedang asyik mengoperasikan HP-nya yang disambungkan charger ke
aliran listrik stop kontak," katanya.
Berdasarkan penuturan istri korban, kata Mardiyah, saat
menerima SMS, HP yang dipegang Slamet sudah menyetrum ketika petir menyambar
pertama kali. Tapi, ia tidak memperdulikannya. Ia tetap asyik membalas SMS dari
temannya.
"Saat petir kedua menyambar, korban yang tetap memegang
HP terpental hingga dua meter. Seketika itu juga korban tewas dengan leher dan
kaki mengalami luka bakar," kata Mardiyah.
Beberapa waktu lalu, kasus yang sama menimpa warga Aceh
Barat, Zainuddin bin Abdur Rafar (21), pada Kamis (7/11/2013). Ia ditemukan
sudah tak bernyawa di sebuah gubuk. Ia tewas, diduga akibat tersambar petir.
Menurut informasi yang dihimpun, korban awalnya sedang
membersihkan kebun milik seorang warga Desa Lancong. Tiba-tiba hujan, lebat dan
petir melanda wilayah itu, sehingga korban memilih istirahat sejenak di sebuah
gubuk dalam kebun tersebut.
Korban diduga saat itu menggunakan ponselnya, sehingga
langsung disambar petir dan tewas di tempat dengan kondisi luka bakar.
Diduga korban tewas sekitar pukul 15.00 WIB. Namun, kejadian
ini baru diketahui pada sore hari ketika hujan mereda, karena korban tidak
kunjung pulang ke rumah sehingga dilakukan pencarian.
Saat itu, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dalam gubuk
dengan kondisi tubuhnya terbakar. Korban, lantas dibawa ke Puskesmas Sungaimas
guna divisum dan selanjutnya dibawa pulang ke rumah duka untuk dikebumikan.
TUBAN- Peringatan keras bagi pengguna hand phone (HP) yang
biasa mengoperasikannya di saat hujan deras. Di Tuban, seorang pria tewas
mengenaskan setelah tersambar petir saat bermain HP.
Slamet Mulyono (26), warga Dusun Glodakan, Desa Prunggahan
Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur itu, tewas mengenaskan
di ruang tamu rumahnya, Senin (25/11/2013).
Menurut Kapolsek Semanding AKP Mardiyah, bapak satu anak itu
tewas setelah tersambar petir hingga dua kali di dalam ruang tamu rumahnya.
Peristiwa itu berlangung saat hujan deras disertai petir. “Kami dapat laporan
ada warga tersambar petir. Saat kejadian korban sedang asyik mengoperasikan
ponselnya yang disambungkan charger ke aliran listrik stop kontak,” katanya.
Ketika, Slamet menyalakan handphone dan akan membalas sebuah
sms, korban sempat kaget karena handphone yang dipegangnya ternyata teraliri
listrik dan merembet ke tubuhnya. Tapi, kejadian pertama itu tidak membuat
korban khawatir akan keselamatannya, Slamet justru tambah asyik membalas sms
dari salah satu temannya.
“Setelah petir yang kedua kalinya menyambar listrik
rumahnya, korban terpental hingga dua meter. Seketika itu juga korban tewas
dengan leher dan kaki mengalami luka bakar,” kata Mardiyah.
Peristiwa itu membuat keluarga korban histeris. Polisi yang
tiba di rumah duka meminta agar jasad korban diotopsi. Namun keluarga korban
menolak karena korban meninggal akibat tersambar petir.
Wah ngeri banget nih gan ane juga kadang2 kaya gitu lagi hujan + petir ane ngecharge hp sambil di mainin kapok dah ga lagi
ayo gan mulai dari sekarang jangan ngecharge hp sambil dimainin apa lagi waktu ada hujan + petir
Wah ngeri banget nih gan ane juga kadang2 kaya gitu lagi hujan + petir ane ngecharge hp sambil di mainin kapok dah ga lagi
ayo gan mulai dari sekarang jangan ngecharge hp sambil dimainin apa lagi waktu ada hujan + petir
Sign up here with your email
Peraturan Berkomentar :
1. Dilarang mengirimkan Link aktif.
2. Dilarang melecehkan / menghina orang lain.
3. Dilarang menuliskan kata kata kasar.
4. Dilarang Promosi.
Jika melanggar peraturan, komentar anda akan dihapus dari blog ini.
Untuk dapat mengirimkan emoticon silahkan temui tombol bertuliskan ' Emoticon ' dan tulis codenya di kolom komentar.
ConversionConversion EmoticonEmoticon